Penyakit Kerja (Occuptal Disease)
Penyebab akibat kerja adalah
setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit
ini artefisial oleh karena timbulkan disebabkan oleh adanya pekerjaan.
Kepadanya sering diberikan nama penyakit buatan manusia (manmade diseases). Berat
ringannya penyakit dan cacat tergantung dari jenis dan tingkat sakit. Sering
kali terjadi cacat yang berat sehingga pencegahannya lebih baik daripada
pengobatan.
Di temat kerja terjadi
faktor-faktor yang menjadi sebab penyakit akibat kerja sebagai berikut
(Waldron, 1990; Levy, 1988; Suma’mur, 1979) :
1. Golongan fisik, seperti : Suara
yang biasa menyababkan pekak atau tuli. Radiasi. Radiasi pengion, misalnya
berasal dari bahan-bahan radioaktif yang menyebabkan antara lain
penyakit-penyakit sistem darah dan kulit, sedangkan radiasi non pengion,
misalnya, radiasi elektromagnetik yang berasal dari peralatan yang menggunakan
listrik. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata,
sedangkan sinar ultraviolet menjadi sebab conjungctivitis photo-electrica. Suhu
yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke beat cramps atau hyperpyrexia,
sedangkan suhu-suhu yang rendah, antara lain menimbulkan frosbite.
Tekanan yang tinggi menyebabkan caisson disease. Penerangan lampu yang kurang baik, misalnya menyebabkan kelainan kepada indra penglihatan atau kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan.
Tekanan yang tinggi menyebabkan caisson disease. Penerangan lampu yang kurang baik, misalnya menyebabkan kelainan kepada indra penglihatan atau kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan.
2. Golongan kimiawi, yaitu :
Debu yang menyebabkan
pnemokoniosis, di antaranya: silikosis, bisinosis, asbestosis dan lain-lain.
Uap yang di antaranya menyebabkan mental fume fever dermawatis, atau keracunan.
Gas, misalnya, keracunan oleh CO, H2S dan lain-lain. Larutan yang dapat menyebabkan dermatitis.
Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dan lain-lain yang dapat menimbulkan keracunan.
Uap yang di antaranya menyebabkan mental fume fever dermawatis, atau keracunan.
Gas, misalnya, keracunan oleh CO, H2S dan lain-lain. Larutan yang dapat menyebabkan dermatitis.
Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dan lain-lain yang dapat menimbulkan keracunan.
3. Golongan infeksi, misalnya
oleh bakteri, virus, parasit maupun jamur.
4. Golongan fisiologis, yang
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik,
salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain yang semuanya menimbulkan
kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.
5. Golongan mental-psikologis,
dalam buku ini dibahan dua gangguan jiwa yang menonjol, yaitu stres psikologis
dan depresi. (Brogododot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar