Selasa, 25 Maret 2014

NARKOBA (Persuasi)



Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat BerbahNaaya. Selain “Narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yang merupakan (singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) yang berarti bahan atau zat yang jika di masukkan kedalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Semua istilah ini baik “Narkoba” atau NAPZA, mengacu pasa sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunaannya.

Penyalahgunaan terhadap narkoba sangat dipengaruhi oleh pergaulan bebas remaja sekarang. Penolakan untuk ajakan mencoba merasa gengsi diucapkan, itu karena pikiran tidak gaul jika belum mencicipi narkoba. Apalagi di era sekarang dimana segala sesuatu mudah di dapatkan termasuk untuk mendapatkan barang yang berwujud bubuk putih tersebut. Dampak yang paling fatal dari penyalahgunaan narkoba ini adalah over dosis yang mengakibatkan kematian. Dari data BNN, sekitar 15.000 orang harus meregang nyawa setiap tahunnya akibat pemakaian narkoba, dimana 78% nya adalah remaja. Begitu banyaknya dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba ini, setidaknya remaja bisa berpikir lebih bijaksana lagi sebelum mencoba hal-hal baru.
Jangan pernah merima ajakan untuk mencoba memakai narkoba. HINDARI NARKOBA SEBELUM NARKOBA MENJERATMU. Karena penyalahgunaan narkoba adalah bayang-bayang kematian dalam hidup, juga akan menghapus impian hidupmu, bahkan kepribadianmu.

            Untuk itu apapun alasannya, dan sebabnya jangan pernah mengkonsumsi obat terlarang tersebut apalagi hanya untuk pergaulan semata. Karena narkoba hidup malu matipun malu. Sama sekali tidak ada manfaat dari pemakaian narkoba itu sendiri.

·    AWAS KAMU NYOBA….. KETAGIHAN
     KAMU MAKE…. KEMATIAN
·    SAY NO TO DRUGS !
·    NARKOBA ADALAH PEMBUNUH BERDARAH DINGIN !!. (BROGODODOT)

Selasa, 18 Maret 2014

KARANGAN EKSPOSISI



Penyakit Kerja (Occuptal Disease)
Penyebab akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulkan disebabkan oleh adanya pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama penyakit buatan manusia (manmade diseases). Berat ringannya penyakit dan cacat tergantung dari jenis dan tingkat sakit. Sering kali terjadi cacat yang berat sehingga pencegahannya lebih baik daripada pengobatan.
Di temat kerja terjadi faktor-faktor yang menjadi sebab penyakit akibat kerja sebagai berikut (Waldron, 1990; Levy, 1988; Suma’mur, 1979) :
1. Golongan fisik, seperti : Suara yang biasa menyababkan pekak atau tuli. Radiasi. Radiasi pengion, misalnya berasal dari bahan-bahan radioaktif yang menyebabkan antara lain penyakit-penyakit sistem darah dan kulit, sedangkan radiasi non pengion, misalnya, radiasi elektromagnetik yang berasal dari peralatan yang menggunakan listrik. Radiasi sinar inframerah bisa mengakibatkan katarak pada lensa mata, sedangkan sinar ultraviolet menjadi sebab conjungctivitis photo-electrica. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan heat stroke beat cramps atau hyperpyrexia, sedangkan suhu-suhu yang rendah, antara lain menimbulkan frosbite.
Tekanan yang tinggi menyebabkan caisson disease. Penerangan lampu yang kurang baik, misalnya menyebabkan kelainan kepada indra penglihatan atau kesilauan yang memudahkan terjadinya kecelakaan.
2. Golongan kimiawi, yaitu :
Debu yang menyebabkan pnemokoniosis, di antaranya: silikosis, bisinosis, asbestosis dan lain-lain.
Uap yang di antaranya menyebabkan mental fume fever dermawatis, atau keracunan.
Gas, misalnya, keracunan oleh CO, H2S dan lain-lain. Larutan yang dapat menyebabkan dermatitis.
Awan atau kabut, misalnya racun serangga (insecticides), racun jamur dan lain-lain yang dapat menimbulkan keracunan.
3. Golongan infeksi, misalnya oleh bakteri, virus, parasit maupun jamur.
4. Golongan fisiologis, yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain yang semuanya menimbulkan kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.
5. Golongan mental-psikologis, dalam buku ini dibahan dua gangguan jiwa yang menonjol, yaitu stres psikologis dan depresi. (Brogododot)

Sabtu, 08 Maret 2014

RUANG KELAS TAMA (Deskripsi)


Tama membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai tapalak putih yang bersih. Di atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu . Vas bunga tersebut putih polos. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk. Tama lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak dua buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna hitam. Tama memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.
Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari karton berwarna hijau. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plastic bening.
Tama berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning. Daftar pelajaran itu disusun berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.
Tama menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 40 meja dan 80 kursi. Dan tanpa kata Tama berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk manis disana.(Brogododot)

RUANG KELAS TAMA


Tama membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai tapalak putih yang bersih. Di atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu . Vas bunga tersebut putih polos. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk. Tama lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak dua buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna hitam. Tama memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasng sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.
Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari karton berwarna hijau. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plastic bening.
Tama berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning. Daftar pelajaran itu disusun berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.
Tama menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 40 meja dan 80 kursi. Dan tanpa kata Tama berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk manis disana.